Close Menu
    What's Hot

    Cara Gacor Hari Ini di Great Rhino Megaways: Tips Cuan Maksimal

    May 29, 2025

    Cara Gacor Hari Ini Dijamin Maxwin di Sweet Bonanza 1000

    May 26, 2025

    Cara Bermain Slot PG Soft dengan Sistem yang Unik dan Gacor

    May 22, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Home
    Facebook X (Twitter) Instagram
    manifest
    Demo
    • Home
    • News
    • LifeStyle
    manifest
    Home»LifeStyle»Malta Juara Hak LGBTQ di Eropa, Rusia di Posisi Buncit
    LifeStyle

    Malta Juara Hak LGBTQ di Eropa, Rusia di Posisi Buncit

    Benjamin GriffinBy Benjamin GriffinMay 18, 2024Updated:May 18, 2024No Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter LinkedIn Telegram Pinterest Tumblr Reddit Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    0 0
    Read Time:3 Minute, 26 Second

    Menyongsong hari dunia melawan homofobia, transfobia, interfobia serta bifobia pada 17 Mei, organisasi lobi LGBTQ+ Eropa, ILGA, merilis peta pelangi yang menunjukkan status minoritas intim di Eropa.

    LGBTQ+ merupakan akronim buat kelompok lesbian, homoseksual, biseksual, transgender, queer serta manusia interseksual lain. Pemeringkatan didetetapkan bersumber pada katalog kriteria yang luas serta mencakup kesetaraan gender, proteksi terhadap kejahatan rasial serta diskriminasi, inklusi dalam aktivitas sosial, dan hak buat memastikan bukti diri gender.

    Tauladan kesetaraan

    Bagi ILGA, Malta mengulang prestasi di tahun- tahun lebih dahulu serta mendarat di posisi paling atas dengan 88 dari 100 poin.

    Kelompok paling atas di Uni Eropa meliputi Belgia, Luksemburg, Spanyol, Denmark, Finlandia serta Yunani, tiap- tiap dengan lebih dari 70 poin. Secara universal, terus menjadi jauh ke utara serta barat di Eropa, terus menjadi baik pula hak- hak LGBTQ+ ditegakkan.

    Ada pula negeri Eropa dengan tingkatan kesetaraan sangat rendah dicatatkan oleh Rusia, Azerbaijan serta Turki. Di Uni Eropa, Polandia menempati posisi terakhir dengan 17 poin sehabis 10 tahun pemerintahan partai nasional- konservatif PiS.

    Kemunduran

    Hak minoritas intim di Italia pula melemah di dasar pemerintahan koalisi ekstrem kanan bersama Partai Fratelli, Lega serta Forza. Sepanjang bertahun- tahun, Italia terletak di urutan ketiga terbawah buat negara- negara Uni Eropa, sebab ketatnya syarat hukum menimpa kedudukan orang tua, hak adopsi serta perkawinan untuk seluruh, kata Katrin Hugendubel, direktur kebijakan hukum di ILGA.

    Pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni memakai celah hukum di dalam konstitusi buat menegakkan konsep rumah tangga konservatif dengan orang tua berjenis kelamin pria serta wanita.” Hukum sangat berarti buat melindungi minoritas intim dari pergantian haluan politik. Serta dikala ini kita tidak memandang banyak kemajuan,” ucapnya dalam wawancara dengan DW.

    Mari berlangganan free newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah pekan, supaya topik percakapan kian seru!

    Kemajuan

    Secara totalitas, bagi Hugendubel, peringkat negara- negara Eropa nyaris tidak berganti sebab sedikitnya inisiatif baru buat menguatkan hak minoritas intim di dalam konstitusi. Pengecualian terjalin di Jerman yang telah mengesahkan undang- undang tentang penentuan nasib sendiri atas bukti diri gender. Kemerdekaan memastikan bukti diri intim dikala ini cuma dipastikan di sebelas dari 49 negeri Eropa yang diteliti.

    ” Walaupun sebagian negeri, tercantum Jerman, sudah menggapai kemajuan, di banyak negeri yang lain terjalin stagnasi, yang berarti tidak terdapat undang- undang baru yang disahkan,” kata Hugendubel.” Perihal ini sangat beresiko kala gelombang kebencian serta kekerasan bertambah, serta pemerintahan konservatif berupaya melemahkan hak asasi manusia, spesialnya untuk kelompok LGBTQ+.”

    Visibilitas datangkan permusuhan

    Pada hari melawan homofovia, Tubuh Hak Asasi Manusia Uni Eropa, FRA, merilis suatu riset komprehensif, tentang gimana kalangan queer memandang kesetaraan. Sebanyak 100. 000 responden di segala Eropa turut dan dalam survei online tersebut. Hasilnya, kelompok LGBTQ+ saat ini berlagak lebih terbuka tentang identitasnya. Tema ini saat ini lebih kerap dibahas di sekolah- sekolah dibanding 5 tahun yang kemudian, bagi FRA.

    Tetapi demikian, pada dikala yang sama, diskriminasi, intimidasi serta ujaran kebencian terus menjadi kerap ditemukan dalam kehidupan tiap hari, kata para responden. Lebih dari sepersuluh kalangan LGBTQ+ di Eropa mengaku sempat jadi korban tindak kekerasan. Jumlahnya sedikit menurun dibanding 5 tahun kemudian.

    ” Kami memandang keterbukaan bertambah. Kelompok LGBTQ+ lebih menampilkan siapa dirinya. Mereka menuntut lebih banyak partisipasi dalam kehidupan sosial. Sebab mereka lebih nampak, paling utama generasi muda, mereka pula lebih kerap jadi sasaran kekerasan serta pelecehan,” kata Miltos Pavlou, periset kepala dalam riset FRA.

    Gempar kebencian di internet

    ” Kami memandang terdapatnya ikatan yang lebih besar di mari. Kebencian serta kekerasan bukan cuma terjalin pada kelompok LGBTQ+, tetapi berakibat secara luas secara online. Kami berharap Uni Eropa hendak memakai instrumen hukum baru buat memerangi perihal ini dengan lebih efektif,” kata Miltos Pavlou kepada DW.

    Dalam risetnya, FRA tidak berikan peringkat kepada negara- negara Eropa.” Kami tidak menuduh satu negeri, sebab perkaranya terjalin di seluruh negeri, semacam intimidasi di sekolah. Tidak hanya itu, tingkatan pelaporan kejahatan rasial serta diskriminasi di tiap negeri sangat bermacam- macam.

    Katrin Hugendubel dari asosiasi LGBTQ+ ILGA pula merujuk pada kerangka hukum di sesuatu negeri, kenyataan sosial, serta penerimaan warga tidak senantiasa sama. Di Hongaria yang secara hukum sangat ketat serta bertengger di peringkat ke- 30, pemerintahan konservatif di Budapest menolak hak menikah untuk homoseksual, walaupun sesungguhnya didukung oleh lebih dari setengah masyarakat, bagi suatu survei.

    Share

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    LinkedIn

    About Post Author

    Benjamin Griffin

    [email protected]
    Happy
    Happy
    0 0 %
    Sad
    Sad
    0 0 %
    Excited
    Excited
    0 0 %
    Sleepy
    Sleepy
    0 0 %
    Angry
    Angry
    0 0 %
    Surprise
    Surprise
    0 0 %
    buah pepaya kandungan buah pepaya Kesehatan di Bulan Ramadan Malta Juara Hak LGBTQ di Eropa Rusia di Posisi Buncit Tips Membentuk Bokong yang Seksi untuk Wanita Muda
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Benjamin Griffin

    Related Posts

    Hapus Riasan Mata Kurang Bersih Bisa Sebabkan Penyakit Ini …

    May 14, 2024

    Tips untuk Mendapatkan Badan Pria yang Ideal Saat Ini

    May 9, 2024

    Tips Membentuk Bokong yang Seksi untuk Wanita Muda

    May 8, 2024

    Mengungkap Rahasia Kesehatan Buah Pepaya Antioksidan dan Enzimnya

    April 25, 2024

    Manfaat Bermain Game: Pertumbuhan dan Kesehatan Mental

    April 3, 2024

    Bola Basket: Olahraga yang Menyenangkan dan Menantang

    March 30, 2024

    Average Rating

    5 Star
    0%
    4 Star
    0%
    3 Star
    0%
    2 Star
    0%
    1 Star
    0%
    (Add your review)
    Don't Miss

    Cara Gacor Hari Ini di Great Rhino Megaways: Tips Cuan Maksimal

    May 29, 2025

    Cara Gacor Hari Ini Dijamin Maxwin di Sweet Bonanza 1000

    May 26, 2025

    Cara Bermain Slot PG Soft dengan Sistem yang Unik dan Gacor

    May 22, 2025

    Slot Mahjong: Permainan dengan Sistem Unik dan Gacor yang Wajib Dicoba

    May 13, 2025
    link partner
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    © 2025 . Designed by PBN Murah Berkualitas.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.